Viper Matilda bertanduk (foto : National Geographic)
DAR ES SALAAM - Dalam survei keragaman hayati 2010-2011 di wilayah terpencil hutan di Tanzania, peneliti menemukan ular spesies baru, yaitu seekor viper Matilda bertanduk (atheris matildae).
Kulit spesies viper tersebut berwarna kuning dan hitam, dengan pola zig-zag. Memiliki sisik menyerupai tanduk berwarna kuning, berada di atas matanya yang berwarna hijau buah zaitun.
Dilansir National Geographic, Senin (2/1/2012), ular beracun dari keluarga viper ini dinyatakan sebagai hewan langka. Hutan yang menjadi habitatnya kini lebih kecil dari sekira 40 mil persegi (100 kilometer persegi).
Penemuan ini dilakukan oleh Tim Davenport, Wildlife Conservation Society's Country Director Tanzania, beserta timnya yang bekerja sama dengan Science Museum of Trento, Italia.
Davenport mengatakan, hutan kecil habitat viper Matilda tersebut terus menerus menyusut, karena pengaruh perkembangan manusia dan berbagai faktor lain. Mempertimbangkan keadaan ini, dia was-was bahwa viper langka itu akan berada dalam daftar hewan terancam punah, milik International Union for Conservation of Nature.
Kulit spesies viper tersebut berwarna kuning dan hitam, dengan pola zig-zag. Memiliki sisik menyerupai tanduk berwarna kuning, berada di atas matanya yang berwarna hijau buah zaitun.
Dilansir National Geographic, Senin (2/1/2012), ular beracun dari keluarga viper ini dinyatakan sebagai hewan langka. Hutan yang menjadi habitatnya kini lebih kecil dari sekira 40 mil persegi (100 kilometer persegi).
Penemuan ini dilakukan oleh Tim Davenport, Wildlife Conservation Society's Country Director Tanzania, beserta timnya yang bekerja sama dengan Science Museum of Trento, Italia.
Davenport mengatakan, hutan kecil habitat viper Matilda tersebut terus menerus menyusut, karena pengaruh perkembangan manusia dan berbagai faktor lain. Mempertimbangkan keadaan ini, dia was-was bahwa viper langka itu akan berada dalam daftar hewan terancam punah, milik International Union for Conservation of Nature.
Facebook Comment :
0 comments:
Post a Comment