saat berguling-guling diatas kasur pasirnya.
Nampaknya, tak sejenis dengan leging yang kupakai pada selasa senja diatas air kaporit.
Lihat saja setiap senti bulu-bulu yang mengapung di atas air.
Itu sebagian bulu dia. Ya dia...
Dia yang dua tahun lalu menduduki bangku di kelas X-8.
Matanya semi coklat, Hidungnya nyaris pesek dan tubuhnya mini.
suka dengan surat pernyataan bahwa dia pernah di skorsing.
Aku suka Dia.
Aku suka Kamu.
Kamu yang ternyata namanya ALVIN.
"_"Vinegar.
Ternyata Adalah Kamu?
Oleh : Heni Monaria Tondang
Kenapa Tuhan ciptakan Kamu,
Kalau Aku bukan Hawa buat adam kaya kamu.
Kenapa Tuhan ciptakan Kamu,
Kalau aku cuma boleh duduk memandangi kamu dengan jarak 5 Km.
Kenapa Tuhan ciptain Aku juga yang ternyata menanti kamu,
Kamu yang saat upacara menggaruk-menggaruk kepala.
Kamu yang menjadikan lokasi di belakang sekolah adalah tempat favoritmu.
Beranjaklah dari sini, langkahkan kakimu menuju matrial,
Belilah dua gulung kawat yang cukup untuk dua kepala kita.
Kita rayakan bersama-sama agar Tuhan tahu bahwa kita
Tidak saling mengenal!
"_" Vinegar.
EBEG [90%]
Oleh : Heni Monaria Tondang
Coba hitung jari tangannya...
Coba lihat warna kulitnya...
Coba lihat dan perhatikan nilai ulangan geografinya.
Tidak ada yang istimewa!
Tapi mengapa kaki ini selalu ungin melangkah mendekat ke arahnya?
Tapi mengapa hati ini tiba-tiba ingin menyentuh tanah saat
kata-kata pemberian temannya dilontarkan untuk ku,
hanya sekedar untuk menimbulkan warna merah di pipi ku...?
Bagi mereka dan orang lain dia adalah ebeg "90%"
Tapi tidak bagiku.
Dia tetap ALVIN, meskipun aku hanya mendapat bagian 10%.
Vinegar."_"
"rALVIN" (tanpa "r")
Oleh : Heni Monaria Tondang
Objek yang paling tepat untuk inspirasiku adalah Kamu.
Nama yang kucari dideretan nama latin pun adalah Kamu.
Akupun meminta agar ada satu jenis warna yang bernamakan Kamu.
Aku menggila...
Mengapa hanya Nona S yang bisa memegang tangan mu?
Mengapa hanya Nona S yang layak duduk bersanding bersamamu?
Mengapa tidak "AKU"?
Aku yang dulu sempat meneriakkan nama mu dilubang sedotan.
Aku yang setiap akhir pekan memuja Tuhan.
Tidakkah semua berbalik?
Sedikit saja...
Berikan aku kesempatan untuk hanya sekedar duduk disampingmu,
atau menikmati teh kala senja sabtu sore,
bersamamu saja... antara kita.
Jangan buat Aku seperti ini wahai laki-laki berukuran pendek.
Hentikanlah membuatku mengucap namamu.
Saat Ku hendak tidur.
Beri Aku kesempatan... Sekali saja...
agar Aku bisa melihatmu secara dekat...
Beri Aku kesempatan... Sekali saja...
agar aku bisa menjadi kertas putih dan engkau menjadi tinta merah muda yang bergoyang-goyang di atas tubuhku.
Mau kah Kamu?
Terimalah mawar hitam ini.
Tidak sukakah Kamu?
Hmmm... Buang saja, lempar lempar bunga itu ke mulut kucing.
dengarlah... ALVIN
Berilah Aku cambukan sedikit saja.
Agar Aku bisa menemukan alasan,
untuk bisa melupakanmu....
"_"Vinegar.
Jam Istirahat
Oleh : Heni Monaria Tondang
Butuh ketenangan hati.
Saat Aku dan seorang temanku yang berkelingking pendek,
mencoba membuat pesan sederhana yang tersirat.
Hanya memandang segerombolan semut yang memikul makanannya
sendiri-sendiri menuju lubang yang entah berbentuk apa.
Menengok ke kanan sedikit tampak lelaki keriput
seorang mantan veteran belanda, ditemani bocah kecil berkaos merah
berusaha mendapatkan kebahagiaan di atas pohon yang tidak begitu tinggi.
Datanglah Nona S yang ternyata bukan siapa-siapa.
Lima menit yang lalu, sebelum kertas ini dipenuhi tinta hitam kemerahan.
Aku merasakan aroma tubuhnya, yang sekarang dia tepat di belakangku, yang ternyata hanya sekedar
membuat alat pemompa darah ini, bekerja tak seperti biasanya.
Tidak terasa hanya 5,2 detik dan semuanya berlalu dan meninggalkan bekas di alat pendengaran Teman ku
"_"Vinegar.
Berawalan AL berakhiran VIN
Oleh : Heni Monaria Tondang
Selasa sore, saya mencoba membuat rangkaian kata-kata dengan berawalan AL berakhiran VIN.
Tidak sulit, karena kata-kata itu memang sudah menjadi gantungan kunci diary ku.
Setiap orang mengetahuinya, kucing peliharaan ku juga,
Samp[ai-sampai kucing ku kurus karena lupa diberi makan.
Jangankan untuk tersenyum
Bernafas di depan kedua bola matanya yang dulu sempat menjadi bulan-bulanan mesin penggiling pun, rasanya hanya tinggal 5 ml saja.
Oh tuhan, aku tau kau ciptakan mahluk bernafas itu berbeda-beda, tapi dia beda
Karena hanya dia yang membalas pesan satelitku dengan kata-kata singkat
Dan hanya dia yang bernyanyi dengan nada bak kerumunan orang yang sedang tawuran. Hanya dia pula yang tidak bisa mengerjakan ulangan matematika.
Hanya dia lah yang membuat saya terlihatidiot didepan kelas X.9
Sikap nya brutal bagaikan permainsyuri memakan dua mangkok bubur ayam.
Tak kenal sekeliling dan tak kenal siapa yang baru saja mencontek PR nya
Ya memang, dia sedikit acuh, tapi aku suka, apalagi saat dia harus mengerjakan tugas di papan tulis.
Tenang saja bung, nilai kimia ku di atas 65,
Jangankan untuk membantu
Mengetuk pintu kelas nya pun, seperti berada di dalam sel.
Ayolah bung bukakan sedikit pintu hati mu,
Aku tau kau rela membayar 5000 dolar kepada tukang las, kau salah bung !
Aku punya mantra ajaib dengan memberikan setangkai mawar putih yang aku beli di perempatan jalan.
Kau pun sudah merasa menjadi pangeran tampan yang mini
Jangan lagi kau sebut nama belakang ku, karena sekarang kau adalah pembatas dalam buku diary ku.
"_"Vinegar.
Jaket Hitam
Oleh : Heni Monaria Tondang
Saat makhluk-makhluk itu meneriakan nama belakangku.
Aku tahu. Kau ada di dalam barisan-barisan tentara perang
Aku tidak berani memutarkan kepalaku 90* ke selatan.
Karena Kau sedang tertawa bersamanya
bersama mereka yang mengenakan jaket hitam.
Jaket yang kalian pakai dari pukul 5 sampai pukul 8.
dan wanginyapun tidak terditeksi.
Karna Aku belum pernah mencium wangi itu.
Aroma 2001 macam parfum.
Sekarang Anda lihat.
Aku tampak bodoh bukan?
Karena Aku hanya menarik nafas 2 menit sekali.
HAY! Jaket hitam, dengarlah saya,
Simpanlah senyumku. Seperti materai di hatimu...