Kopimi
Logo Kopimisme
STOCKHOLM, KOMPAS.com -
Agama terbaru telah lahir di dunia dan diakui legalitasnya oleh
pemerintah Swedia pada Rabu (5/1/2012). Agama itu diberi nama Kopimisme
atau Gereja Kopimisme. Salah satu pendiri sekaligus pemuka agama
tersebut adalah Isak Gerson, mahasiswa filsafat Universitas Uppsala yang
masih berusia 20 tahun.
Menggandakan data dan menyebarkan informasi adalah legal, tak perlu copyright.
Dalam wawancara dengan majalah New Scientist,
Jumat (6/1/2012) lalu, Gerson mengungkapkan, Kopimisme berdiri sekitar
15 bulan lalu. Kopimisme menganggap bahwa setiap informasi ialah suci
dan praktik menggandakan informasi atau data juga suci.
"Kami
punya salah satu ritual keagamaan di mana kami memuja nilai sebuah
informasi dengan menggandakannya. Kami sering berkumpul, tapi tidak
harus pada ruangan fisik, bisa juga di sebuah server atau web page,"
ungkap Gerson yang mendirikan Kopimisme bersama rekannya, Gustav Nipe.
Gerson
mengungkapkan, Kopimisme juga punya simbol. "Ada logo Kopimi, huruf K
yang ditulis di dalam sebuah bentuk piramida yang digunakan secara
online untuk menunjukkan bahwa anda ingin digandakan. Kami juga punya
simbol yang menunjukkan semangat menggandakan, misalnya CTRL-C dan
CTRL-V (copy-paste)," katanya.
Kopimisme saat ini
memiliki 3.000 anggota. Sejauh ini, Kopimisme belum berdialog dengan
kalangan gereja umumnya. Namun menurut Gerson, kalangan yang diajaknya
bicara menunjukkan ketertarikan. Saat ini, web Kopimisme sedang down, jika suatu saat sudah aktif, orang bisa mendaftar sebagai anggota Kopimisme lewat web.
Gerson mengungkapkan, dalam agamanya, menggandakan data dan menyebarkan informasi adalah legal, tak perlu copyright.
Selain itu, Kopimisme juga tidak punya konsep kehidupan setelah mati,
sebagai agama Kopimisme tidak terlalu fokus pada manusianya. Menurut
Gerson, informasi sendiri tidak memiliki kehidupan dan bisa dilupakan.
Cara menjaga informasi tetap lestari adalah dengan menggandakannya.
Sumber :
Facebook Comment :
0 comments:
Post a Comment